MATERI DASAR-DASAR DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Provokasi dan Kurangnya Fokus pada Substansi

Provokasi dan Kurangnya Fokus pada Substansi


Sumber: https://www.kompas.id/baca/polhuk/2024/01/22/di-debat-keempat-pilpres-tingkat-kematangan-sikap-cawapres-terlihat?open_from=Section_Terpopuler

Debat calon wakil presiden pada putaran keempat Pemilu 2024 menunjukkan adanya dominasi strategi provokasi emosi, yang dinilai oleh sejumlah pihak sebagai mengaburkan substansi debat yang seharusnya menjadi fokus utama. Debat yang berlangsung di Jakarta Convention Center pada Minggu malam, 21 Januari 2024, mengusung tema pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.


Ketiga calon wakil presiden, yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD, pada segmen awal debat relatif fokus pada substansi dan tidak banyak melakukan saling sindir. Namun, seiring berjalannya debat, strategi provokasi emosi mulai mendominasi, terutama terlihat dalam pendalaman visi dan misi.


Gibran Rakabuming Raka, nomor urut 2, memulai serangan terhadap kandidat lain, seperti saat menyinggung Muhaimin Iskandar yang menjawab dengan melihat catatan. Pada segmen tanya jawab antarkandidat, terjadi pertukaran pendapat yang cenderung terfokus pada serangan pribadi dan kurangnya eksplorasi substansi debat.


Debat juga menciptakan momen kontroversial, seperti gestur Gibran yang merunduk saat Mahfud MD menjawab, menciptakan ketegangan. Ada pula isu tentang istilah teknis yang dianggap terlalu sering digunakan oleh cawapres, membuat debat kurang menciptakan solusi konkret yang dapat dimengerti oleh masyarakat.


Pertumbuhan tingkat provokasi dan kurangnya fokus pada substansi debat dinilai oleh beberapa pengamat sebagai kurang memenuhi harapan masyarakat, terutama terkait isu lingkungan yang dianggap belum terlalu mendalam dibahas. Isu-isu penting seperti food estate, kebijakan lingkungan, dan penegakan hukum terhadap pelanggaran lingkungan tidak mendapatkan eksplorasi yang memadai dalam debat tersebut.


Dalam konteks strategi kampanye, serangan pribadi yang diarahkan pada emosi dan ketidakfokusan pada substansi debat mungkin dapat membangun impresi di kalangan calon pemilih. Namun, di sisi lain, beberapa pihak berpendapat bahwa debat seharusnya menjadi forum untuk menyajikan solusi konkret atas permasalahan yang dihadapi masyarakat.


Dengan demikian, putaran keempat debat cawapres Pemilu 2024 menunjukkan bahwa masyarakat masih berharap agar para kandidat dapat lebih fokus pada substansi, memberikan solusi konkret, dan menjaga tingkat profesionalisme dalam menyampaikan pandangan serta kritik.

Komentar